Haloooo sobat blogger!! Kali ini gue mau ngebahas tentang sejarah
patung-patung yang berdiri di sudut-sudut Ibukota. Sekian lama tinggal di Jakarta, sayang banget
kalo cuma mikirin macet, sampah, banjir dan sederet masalah lainnya. Coba deh
luangkan waktu sedikit buat nengok ke kanan kiri lihat sisi lain Kota Jakarta, siapa tau bisa menambah
kecintaan kita pada negeri sendiri. Gimana mau cinta tanah air kalo sejarah
negeri sendiri aja gak tau. Ini baru di Jakarta loh yaa gimana kalo
se-Indonesia? Duh!
Pasti kalian pernah mendengar kan Patung Tani, Patung Pancoran, Patung
Pizza, Patung Arjuna Wijaya, dsb. Pernah gak sih tebersit di benak kalian pas
ngelewatin tuh patung kenapa sih dinamain Patung Tani? Kenapa sih kok namanya
patung Pancoran? Kok namanya patung Pizza? Miris banget kan kalo kita di tanya
sama orang terus gak bisa jawab? Secara gitu yaaa bertahun-tahun tinggal di
Jekardaah yang katanya ‘nakz gahol’ yang tiap malem minggunya keliling-keliling
ngabisin bensin gak jelas yang nongkrong sama camp-campan ditanya arti patung
doang gak bisa jawab? Gak malu tuh sama gaya? Oke gak usah panjang lebar
langsung aja yaaa perhatikan penjelasan berikut :
1. Patung Jendral
Sudirman

Patung Jenderal Sudirman adalah patung yang berada di kawasan
Sudirman. Patung ini dibuat oleh Sunario, seorang seniman sekaligus Dosen
Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung. Patung tersebut dibuat demi mengenang
jasa dan pengabdian Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar dalam masa perang
merebut kemerdekaan Indonesia.
2. Patung
Selamat Datang
Patung Selamat Datang atau
sering juga disebut Tugu Selamat Datang. Patung ini dibuat untuk menyambut
atlet dan tamu kehormatan Asian Games IV (Tahun 1962), dimana pada saat itu
Indonesia menjadi tuan rumah. Patung ini merupakan hasil karya Edhi Sunarso dan
dirancang oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung. Patung ini dibuat
dengan konsep sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan seakan
melambaikan kedua tangannya. Berlokasi di Pusat Kota Jakarta yaitu di tengah
Bundaran Hotel Indonesia. Patung sengaja dibuat menghadap kearah Utara, yang
berarti penyambutan kepada semua orang termasuk peserta Asian Games IV yang
datang dari arah utara, yaitu Kawasan Monumen Nasional (Monas). Lima formasi
air mancur di sekeliing patung juga menandakan ideologi Negara kita, Pancasila.
3. Patung
Tani

Sebenarnya nama patung ini bukan Patung Tani, melainkan Patung
Pahlawan. Pembuatan patung ini didasari ide dari Pak Karno yang baru pulang
dari Moskow dan terkesan dengan patung-patung disana. Maka dibuatlah patung ini
oleh seniman Rusia, Matvei Manizer dan anaknya Otto Manizer. Patung ini dibuat
di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan kapal laut. Patung ini dilambangkan
dengan seorang laki-laki yang membawa senapan dan meminta restu kepada seorang
wanita untuk maju ke medan perang. Patung ini dibuat untuk menghargai jasa para
pejuang kemerdekaan Indonesia. Sering disebut patung Tani mungkin karena pake
caping kali yaaa. Patung ini diresmikan tahun 1963 dengan tulisan “Bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya adalah bangsa yang besar”.
4. Patung
Pancoran

Patung atau tugu ini dibuat pada akhir kepemimpinan Presiden
Soekarno. Bisa dibilang bahwa Patung Dirgantara ini adalah peninggalan terakhir
dari Soekarno, Berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Patung ini
dirancang oleh Edhi Sunarso (1964-1965)
Lokasinya dekat dengan Markas Besar Angkatan Udara di Selatannya dan Bandar
Udara Domestik Halim Perdana Kusuma di Tenggaranya. Karena bertempat di kawasan
Pancoran makanya patung ini sering dibilang patung Pancoran.
Tangan Patung ini menunjuk ke arah Bandara Internasional Kemayoran dan menyambut para pendatang yang baru saja
mendarat. Patung ini bercerita tentang dunia penerbangan di Indonesia atau
kedirgantaraan. Wujudnya yang gagah perkasa melambangkan semangat keberanian
Bangsa Indonesia untuk menjelajahi angkasa luas. Kabarnya, Presiden
Soekarno sampai menjual mobilnya demi membiayai pembuatan patung ini. Tapi,
sampai akhir hayatnya ia belum sempat melihat patungnya ini berdiri tegak.
5. Patung
Pizza
Patung ini dibuat sebagai penghargaan kepada para pemuda pemudi
Indonesia dalam keikutsertaannya membantu Pembangunan Indonesia. Hal tersebut
dilambangkan dengan seorang pemuda yang gagah dan kuat sedang memegang perisai
api yang tak pernah padam. Patung yang terletak di Bundaran Senayan ini
digunakan sebagai titik temu perbatasan antara Jakarta Pusat dan Jakarta
Selatan. Patung ini juga punya julukan unik dari masyarakat yaitu “Pizza Man”
karena bentuknya seperti pemuda yang sedang membawa loyang pizza. Awalnya
patung ini direncakan diresmikan pada hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1971, tetapi karena belum selesai, maka diresmikan pada Maret 1972.
6. Patung
Arjuna Wijaya

Patung ini dibuat pada bulan Agustus 1987. Patung ini
menggambarkan Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya dikemudikan
oleh Batara Kresna. Delapan kuda yang menarik kereta menyimbolkan 8 ajaran
hidup yang disukai oleh Presiden Soeharto, yaitu falsafah bahwa hidup harus
mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudera, angin, hujan, dan bulan. Di
bagian patung terdapat prasasti yang bertuliskan ‘Kuhantarkan kau melanjutkan
perjuangan dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir’. Pembuat patung ini
adalah Nyoman Nuarta, serang seniman asal Bali yang juga membuat Garuda Wisnu
Kencana. Proses pembuatan patung ini pernah mengalami
keterbatasan dana, sehingga patung itu dibuat dari bahan poliester resin yang
punya kelemahan mudah rapuh jika terkena sinar ultraviolet.
Sampai dengan tahun 2003, patung Arjuna Wijaya mengalami kerusakan, sehingga akhirnya patung ini direnovasi kembali dengan menelan biaya 4 miliar. Bahan material patung itu sendiri diganti dengan bahan tembaga.
Sampai dengan tahun 2003, patung Arjuna Wijaya mengalami kerusakan, sehingga akhirnya patung ini direnovasi kembali dengan menelan biaya 4 miliar. Bahan material patung itu sendiri diganti dengan bahan tembaga.
7. Patung
Diponegoro

Patung ini berada di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas) yang
diciptakan seorang pemahat kenamaan Italia yaitu Cobertaldo. Bentuknya dibuat
seperti Pangeran Diponegoro sedang menunggangi kuda yang dibuat seakan-akan
terbang. Patung ini dibuat untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam
merebut kemerdekaan dari pemerintahan Belanda.
8. Patung
Pembebasan Irian Barat
Patung ini berlokasi di Lapangan
Banteng. Patung ini tampak berdiri tegak dengan kedua tangan melambangkan
ekspresi kemerdekaan serta melambangkan putusnya rantai yang membelenggu
kakinya. Patung ini dibuat untuk memperingati Pembebasan Irian Barat dari
tangan penjajah Belanda yang memakan banyak korban. Sayangnya, masih banyak
masyakakat yang tidak tahu tentang keberadaan patung ini.
Tuhkan
sobat blogger.... ‘Tak kenal maka tak sayang’ bukan?
No comments:
Post a Comment