Monday, 20 January 2014

Yang Sering Terabaikan

Haloooo sobat blogger!! Kali ini gue mau ngebahas tentang sejarah patung-patung yang berdiri di sudut-sudut Ibukota.  Sekian lama tinggal di Jakarta, sayang banget kalo cuma mikirin macet, sampah, banjir dan sederet masalah lainnya. Coba deh luangkan waktu sedikit buat nengok ke kanan kiri  lihat sisi lain  Kota Jakarta, siapa tau bisa menambah kecintaan kita pada negeri sendiri. Gimana mau cinta tanah air kalo sejarah negeri sendiri aja gak tau. Ini baru di Jakarta loh yaa gimana kalo se-Indonesia? Duh!
Pasti kalian pernah mendengar kan Patung Tani, Patung Pancoran, Patung Pizza, Patung Arjuna Wijaya, dsb. Pernah gak sih tebersit di benak kalian pas ngelewatin tuh patung kenapa sih dinamain Patung Tani? Kenapa sih kok namanya patung Pancoran? Kok namanya patung Pizza? Miris banget kan kalo kita di tanya sama orang terus gak bisa jawab? Secara gitu yaaa bertahun-tahun tinggal di Jekardaah yang katanya ‘nakz gahol’ yang tiap malem minggunya keliling-keliling ngabisin bensin gak jelas yang nongkrong sama camp-campan ditanya arti patung doang gak bisa jawab? Gak malu tuh sama gaya? Oke gak usah panjang lebar langsung aja yaaa perhatikan penjelasan berikut :

1.     Patung  Jendral Sudirman

Patung Jenderal Sudirman adalah patung yang berada di kawasan Sudirman. Patung ini dibuat oleh Sunario,  seorang seniman sekaligus Dosen Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung. Patung tersebut dibuat demi mengenang jasa dan pengabdian Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar dalam masa perang merebut kemerdekaan Indonesia. 

2.     Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang atau sering juga disebut Tugu Selamat Datang. Patung ini dibuat untuk menyambut atlet dan tamu kehormatan Asian Games IV (Tahun 1962), dimana pada saat itu Indonesia menjadi tuan rumah. Patung ini merupakan hasil karya Edhi Sunarso dan dirancang oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung. Patung ini dibuat dengan konsep sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan seakan melambaikan kedua tangannya. Berlokasi di Pusat Kota Jakarta yaitu di tengah Bundaran Hotel Indonesia. Patung sengaja dibuat menghadap kearah Utara, yang berarti penyambutan kepada semua orang termasuk peserta Asian Games IV yang datang dari arah utara, yaitu Kawasan Monumen Nasional (Monas). Lima formasi air mancur di sekeliing patung juga menandakan ideologi Negara kita, Pancasila.

3.     Patung Tani

Sebenarnya nama patung ini bukan Patung Tani, melainkan Patung Pahlawan. Pembuatan patung ini didasari ide dari Pak Karno yang baru pulang dari Moskow dan terkesan dengan patung-patung disana. Maka dibuatlah patung ini oleh seniman Rusia, Matvei Manizer dan anaknya Otto Manizer. Patung ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan kapal laut. Patung ini dilambangkan dengan seorang laki-laki yang membawa senapan dan meminta restu kepada seorang wanita untuk maju ke medan perang. Patung ini dibuat untuk menghargai jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia. Sering disebut patung Tani mungkin karena pake caping kali yaaa. Patung ini diresmikan tahun 1963 dengan tulisan “Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya adalah bangsa yang besar”.


4.     Patung Pancoran
Patung atau tugu ini dibuat pada akhir kepemimpinan Presiden Soekarno. Bisa dibilang bahwa Patung Dirgantara ini adalah peninggalan terakhir dari Soekarno, Berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso (1964-1965) Lokasinya dekat dengan Markas Besar Angkatan Udara di Selatannya dan Bandar Udara Domestik Halim Perdana Kusuma di Tenggaranya. Karena bertempat di kawasan Pancoran makanya patung ini sering dibilang patung Pancoran. Tangan Patung ini menunjuk ke arah Bandara Internasional Kemayoran  dan menyambut para pendatang yang baru saja mendarat. Patung ini bercerita tentang dunia penerbangan di Indonesia atau kedirgantaraan. Wujudnya yang gagah perkasa melambangkan semangat keberanian Bangsa Indonesia untuk menjelajahi angkasa luas. Kabarnya, Presiden Soekarno sampai menjual mobilnya demi membiayai pembuatan patung ini. Tapi, sampai akhir hayatnya ia belum sempat melihat patungnya ini berdiri tegak.

5.     Patung Pizza
Patung ini dibuat sebagai penghargaan kepada para pemuda pemudi Indonesia dalam keikutsertaannya membantu Pembangunan Indonesia. Hal tersebut dilambangkan dengan seorang pemuda yang gagah dan kuat sedang memegang perisai api yang tak pernah padam. Patung yang terletak di Bundaran Senayan ini digunakan sebagai titik temu perbatasan antara Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Patung ini juga punya julukan unik dari masyarakat yaitu “Pizza Man” karena bentuknya seperti pemuda yang sedang membawa loyang pizza. Awalnya patung ini direncakan diresmikan pada hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1971, tetapi karena belum selesai, maka diresmikan pada Maret 1972.

6.     Patung Arjuna Wijaya
Patung ini dibuat pada bulan Agustus 1987. Patung ini menggambarkan Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya dikemudikan oleh Batara Kresna. Delapan kuda yang menarik kereta menyimbolkan 8 ajaran hidup yang disukai oleh Presiden Soeharto, yaitu falsafah bahwa hidup harus mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudera, angin, hujan, dan bulan. Di bagian patung terdapat prasasti yang bertuliskan ‘Kuhantarkan kau melanjutkan perjuangan dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir’. Pembuat patung ini adalah Nyoman Nuarta, serang seniman asal Bali yang juga membuat Garuda Wisnu Kencana. Proses pembuatan patung ini pernah mengalami keterbatasan dana, sehingga patung itu dibuat dari bahan poliester resin yang punya kelemahan mudah rapuh jika terkena sinar ultraviolet.

Sampai dengan tahun 2003, patung Arjuna Wijaya mengalami kerusakan, sehingga akhirnya patung ini direnovasi kembali dengan menelan biaya 4 miliar. Bahan material patung itu sendiri diganti dengan bahan tembaga. 

7.     Patung Diponegoro
Patung ini berada di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas) yang diciptakan seorang pemahat kenamaan Italia yaitu Cobertaldo. Bentuknya dibuat seperti Pangeran Diponegoro sedang menunggangi kuda yang dibuat seakan-akan terbang. Patung ini dibuat untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan Belanda. 

8.     Patung Pembebasan Irian Barat

Patung ini berlokasi di Lapangan Banteng. Patung ini tampak berdiri tegak dengan kedua tangan melambangkan ekspresi kemerdekaan serta melambangkan putusnya rantai yang membelenggu kakinya. Patung ini dibuat untuk memperingati Pembebasan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda yang memakan banyak korban. Sayangnya, masih banyak masyakakat yang tidak tahu tentang keberadaan patung ini.  



Tuhkan sobat blogger.... ‘Tak kenal maka tak sayang’ bukan?




No comments:

Post a Comment